Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2007

eidos and energeia

Eidos and Energeia The hallmark of Aristotle as a philosopher is a robust common sense, which refused to believe that this world was anything but fully real. Philosophy, as it appeared to him,was an attempt to explain the natural world. And if it could not do so, or could explain it only by the introduction of a mysterious, transcendental pattern-world, devoid of the characteristically natural property of motion, then it must be consideren have to fail. His comment on the Platonic Ideas is typical :But to call them patterns, or speak of the other things as sharing in them,is to talk in empty words and poetic metaphors. Aristotle was more builder than a visionary. He looked for solid foundations in the physical and social order and developed logic to guide his scientific elaboration. To put strength in the resulting intellectual structure, he fixed each part in its place with firm bends of principle and cause (Ancient Western Philosophy. The Hellenic Emerg

payan nameh 3

Islam adalah agama yang dihajatkan oleh berbagai kalangan manusia. Islam sesuai dengan fitrah dan gaya kehidupan primordial setiap bani ada yang ada di kolong langit ini. Manusia memiliki Manusia dan al-Quran Seorang mukmin sejati seperti yang dijelaskan oleh ayat memiliki karakter memiliki hati yang mudah tergetar begitu telinganya disapa ayat-ayat al-Quran. SEsungguh orang mukimin itu apabila dibacakan ayat-ayat al-Quran maka bergetarlah hatinya dan bertambahlah keimananya dan hanya takut kepada tuhan-nya. Ayat ini menggambarkan kedashyatan pengaruh al-Quran terhadap jiwa manusia dan merupakan argument bayani bahwa ayat-ayat al-quran bukan ayat-ayat biasakepada orang yang beriman dan juga bahkan kepada orang yang tida beriman sekalipun, Sejarah juga membuktikan bahwa orang-orang musyrik yang membenci nabi Muhammad sekalai saja mau menyimak ayat-ayatnya mereka menjadi terpesona. Tentu saja mendengar saja tidak cukup seseorang akan lebih tertarik lagi bila bena

manusia perlu dengan kematian!

Bayangkan seandainya kita tidak mati-mati,tambah tua, membusuk, merepotkan orang lain, tua renta, tubuh kita tambah rusak, keropos, kita hanya bisa duduk saja, tapi harus makan,disuapi, lama kelamaan kita harus ke toilet juga diantar oleh orang lain? bukankah itu menderita sekali? maka manusia perlu dikirim kematian agar ia bermetamorfosis menjadi makhluk akhirat. Bukankah kalau tidak ada kematian, rumah semakin sempit, kerja harus keras? kamar tidur semakin sempit, makanan harus lebih banyak dan itu adalah sumber penderitaan

payan nameh 2

Gambar
Agama Islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum Muslim di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya di dunia dan di akhirat kelak. Ia mempunyai satu sendi utama yang esensial: berfungsi memberi petunjuk ke jalan yang sebaik-baiknya. Allah berfirman, Sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya (QS, 17:9). Al-Quran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syariah, dan akhlak, dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsip mengenai persoalan-persoalan tersebut; dan Allah SWT menugaskan Rasul saw., untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar itu: Kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Quran) untuk kamu terangkan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir (QS 16:44). Disamping keterangan yang diberikan oleh Rasulullah saw., Allah memerintahkan pula kepada umat manusia seluruhnya agar memperhatikan dan mempelajari Al-Quran: Tidaklah mer

payan nameh

Konsep dakwah Muhsin Qiraati Refernsi 1 Harus dibedakan antara istilah islam tablig (dakwah) dankonsep-konsep umum komunikasi,propaganda dan agitasi yagn biasa digunakan dalam literatur kontemporer. Kat ‘communication’ berasal dari bahasa latin communico yang berarti berbagi (share0, dan pada esensinya berarti proses sosial yangmerujuk pada perilaku memberi, menyampaikan, atau bertukar gagasan, pengetahuan atau informasi Prinsip yang menjdi pedoman batas-batas tablig adalah doktrin amr bil maruf wa nahy al-munkar atau anjurankepada yang benar dan pencegahan terhadap yagn salah. Implisit dan eksplisit dalam prinsip ini adalah gagasan tentang tanggung jawab individual dankelompok dalam menyiapkan generasi penerus untuk menerima ajaran-ajaran islam dan mengambil manfaat darinya. Kaum muslimim memiliki tanggung jawab untuk saling membimbing dan setiap generasi memilikitanggung jawab untuk membimbing generasi selanjutnya (menuju suatu teori komuniksi danetika