Postingan

Menampilkan postingan dengan label novel filsafat

bab 2 (novel)

Sebagian orang seperti Herman menganggap itu adalah tempat yang dijanjikan oleh tuhan. Orang seperti itu memang terobsesi dengan tempat yang sempurna, sejuk, alami, hijau, luas, langit-langit terlihat dengan jelas tidak tertutupi oleh bangunan-bangunan, udara masih segar dan bersih. Itulah obsesi atas surga. Herman yakin Halium atau Andesit adalah tempat yang dijanjian itu. untuk itu ita tidak segan-segan menjual tanah dan rumahnya menuju tempat tersebut. Herman sudah tidak sabar lagi. Toh ia sendirian tidak ada yang mengekangnya, Istri tidak ada dan anak juga tidak ada dan ia juga memiliki ketrampilan yagn menarik untuk bisa hidup, yang bisa dijual di sana dan ia juga yakin dirinya bisa mendapatkan pasangan yang baik. Keindahan yang jauh sekarang hadir dipelupuk matanya. Seperti dekat dan tercium. Aroma bukit-bukit hijau, gunung-gunung yang selalu basah , hutan-hutan rimbun dengan pohon-pohon menjulang menyebarkan kesegaran yang menyentuh pundaknya. Harumnya embun yag menempe...

draft novel

Imajinasi selalu melampui kecepatan akal dalam menemukan sesuatu seperti perjalanan cinta yang melesat meninggalkan petilasan akal. Pasar Rakyat  Ukaza Alam raya hakiki sudah lama bercokol di sini. Inilah wilayah Halimun di kepulauan Transoxiana. Summeria.   bak karpet beludru tebal yang berwarna-warni terhampar menutupi lembah-lembah dan gunng-gunung dan lahan-lahan yang subur. Di sisi-sisinya, sungai  yang sangat panjang seperti ular raksasa berkelok-kelok, menmenbus dan membelah jantung hutan-hutan yang subur dengan air sungai yang deras dan jernih, berwarna-warni menembus sampai ke lautan lepas dan biru. Seperti surga yang jatuh dari langit menyimpan semua kebaikan, dan kekayaan sehingga tidak membutuhkan lagi surga yang hakiki.   Sungai yang biru itu sangat panjang sekali seperti tak ada ujungnya. Setiap usaha  untuk menemukan hilir sungai  akan sia-sia belaka dan demikian juga hulunya. Sungai itu tidak berawal dan tidak berakh...

novel filsafat

wah, memang mikir itu berat, kata si delon dengan logat padang kepada temannya murad dari madura. tapi akusayang banget sama otakku, masa aku harus membebaninya terus-menerus sekali-kali difreskan dong, misalnya di simpan di kulkas? rek, kamu ini ngomong apa sih? untuk mendinginkan kepala itu , ya jangan berpikir,! toh! si delon sewot walaupun sedikit, masa iya otak disuruh jangan berpikir, tidur saja kadang-kadang bekerja otak itu? bagaimana membuat otak kita selalu segar? Si delon dan si murah diam seribu bahasa. mereka sendiri mengakui menyadari bahwa aset iin harus dijagabaik-baik dengan benar. di depan kos mereka tertulis kata-kata seperti ini : pikiran (mind) memang dikaji menjadi sebuah filsafat mind. tetapi apakah maksudnya dan apakah ada relevansinya dengan tema-tema dzihni seperti wujud dzihni, wujud khariji yang ada dalam filsafat islam