kata-kata kunci : kita percaya, teologis sekali bahwa paradigma pencari hakikat, pencari kebenarna, bukan pencari pragmatis. hakikat yang bergradasi dan sumber hakikat.. wujud paling hakikat shahibul hakikat, hakikat ini kemudian menyebar baik dalam bentuk interpretasi atau campuran antara interpretasi dan hakikat atau hakikat itu sendiri dalam bentuk yang paling kasar (hakikat-raqiqa) Tajali hakikat itu tidak terulang .. selalu baru yang kemudian menyebar dalam ujarna dan tulisan sehingga lahirnya makna, kata-makna, mafhum-mishdaq, makna-makna inilah dialektika berdialektika dengan zmanhya i dan inilah yagn menajdi dunia hermenetika. Dunia hermeneika adlaah dialektika dan tidak ada jarak. dan dunia epistemologi adalaah obyektifi, ada jarak, subyek dan obyek. teknis akan selalu t relasi kata dan makna dalam beragam bahasa meniscayakan ehrmenetika tradisional. sementara hakikat hanyalah dalam level pertam ayaitu safar dari makhluk ke Khalq dari yang diciptakan kepada sumber