Kelezatan Ibadah, Tidak Ada Duanya

Ibadah yang Membahagiakan

Ibadah adalah olah raga fisik. Badan menjadi segar-bugar dengan olah raga, maka ibadah juga menggerakan fisik agar sehat. Yang terasa penat mungkin kaki,tapi kaki akan mengikuti hati yang hanyut dalam cinta ilahi. Bukankah tidak ada lagi yang dapat mengangkangi sang penguasa badan, yaitu kalbu?
Ingatan? nah, ingatan jika melayang maka harus dihentikan sebab ia meminta bantuan memori dan otak untuk terus memperbesar kapasitas imajinasinya, padahal imajinasi itu tidak perlu kalau salat.

'Tawajuh' kepada Allah adalah sumber segala kebahagiaan dan kesehatan mental.
Ketika yang diingat hanyalah Allah, maka yang lain tidak menjadi 'khawatir' (lintasan-lintasan duniawi yang menggoda), namun kalau melamun ketika salat, maka itu bukan salat lagi tapi sudah menjadi kerangka mati yang bergerak-gerak. Sebab kata rasul : al-Mushali yunaji rabbahu, orang yang salat itu sedang bermunajat dengan rabb-Nya.

Ruh salat adalah munajat dan munajat bukanlah kelalaian tapi kesadaran.

Semakin sering meningkatkan kuantitas dan kualitas salat maka semakin berkah salatnya dalam kehidupan. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas salat perlu dilakukan rekayasa tempat, suasana dan psikologi semaksimal mungkin sehingga penghayatan, pengaman dan ilmunya semakin matang dan sempurna.

Salatlah dengan membaca surah-surah yang panjang. Aturlah agar anda memiliki mushala yang kecil tapi harum dan bersih. Buatlah sekat-sekat di sekitar mushala sehingga memisahkan dari aktifitas hiruk-piku keduniawian. Matikan televisi dan radio. Ajaklah keluarga untuk tenggelam dalam ritual yang sangat intim dengan Rabb. insya Allah anda akan bergabung dengan ahli salat (al-Mushalin).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

celoteh dan filsafat barat

skcism barat

fikih ibadah